NASHOIH

Sering berdo'a tapi Allah tidak berkehendak ?? barangkali ada yang salah dengan pola ibadahmu. 

Dikisahkan dari Syaqiq al Balkhy. Seorang lelaki bernama Ibrahim bin Adham melewati pasar-pasar Basrah, ketika itu dia ditanya oleh penduduk Basrah tentang ayat 

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Wahai Ibrahim, kami sudah berdo'a selama setahun tapi Allah tidak mengabulkan permintaan kami? Hal ini jelas bertentangan dengan firmanNya.  

Ibrahim bin Adham menjawab, "Bukan Allah yang tidak mengabulkan permintaan kalian, tapi hati kalian lah yang sesungguhnya telah mati dari 10 hal" 

Jangan menyalahkan Allah, tapi bertanya lah pada dirimu. Apa kamu sudah memenuhi hak Allah dengan baik ? 

_pertama, Mengenal Allah tapi tidak melaksanakan hak-Nya

_kedua,  Membaca Al-Quran tapi tidak mengamalkannya

_ketiga, Mengaku memusuhi Iblis tapi patuh terhadap perintahnya

_keempat, Mengaku cinta Rosulullah SAW tapi meninggalkan sunnahnya

_kelima, Mengaku cinta Surga tapi tidak melakukan wasilah untuk ke Surga

_keenam, Mengaku takut Neraka tapi tidak berhenti melakukan dosa

_ketujuh, Mengaku bahwa mati benar-benar nyata tapi tidak mempersiapkan kedatangannya

_kedelapan, Terlalu sibuk dengan aib orang lain tapi aib sendiri malah diabaikan

_kesembilan, Menikmati rizky Allah tapi tidak mensyukurinya

_kesepuluh, Berkali-kali menguburkan kematian tapi tidak mengambil ibroh (pelajaran) darinya

~~(Kitab Nashoihul 'Ibad, Maqolah ke-26, Hal 74)~~

Sudah merasa paling benar nyatanya hati mu mati dan menutup cara mu berkholwat (bersua dengan Allah)  

Readers, semoga ibadah kita semakin baik. Introspeksi diri sebelum menyalahkan orang lain. 

Baksos 17

Berbagi ceria dengan kepedulian

“AkU SEHATI (Aku sehat,kuat,Harus berprestasi)

Oleh : sitimasitoh468@gmail.com

          Bakti Sosial atau yang akrab dipanggil dengan “Baksos”,merupakan salahsatu program kerja KSR-PMI Unit UIN Malang dalam bidang Sosial dan Keagamaan (SOSIAG). Program ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali dalam kepengurusan. Tahun ini kegiatan baksos telah dilaksanakan tanggal 04 Maret 2017 yang bertempat di Panti Asuhan Putri Aisyiyah,Dinoyo,Malang. Kegiatan ini terealisasi tentunya tidak terlepas dari visi dan misi KSR. Untuk menyambung tali silaturahim, menanamkan sikap kepedulian terhadap sesama dan yatim piatu,dan belajar ikhlas dalam memberi. Bagi mereka tertawa merupakan momen untuk sejenak melepaskan kesedihan dan kesendirian.

          Kegiatan Baksos yang beranah KSR tentunya berbeda dengan kegiatan Baksos yang dilaksanakan oleh instansi lain. Disini kami mengisinya dengan sosialisasi dan praktik Pertolongan Pertama dan Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Peserta begitu aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan,mulai dari yang masih sekolah tingakat dasar sampai tingkat menengah atas. Selain itu juga,kami memberikan kesempatan waktu kepada pengasuh Panti Asuhan untuk menyampaikan mauidzah hasanah (Nasihat). Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan  pemberian santunan berupa pakaian layak pakai,buku-buku bacaan,peralatan mandi,dan sejumlah uang.

                   Tertawa bersama merupakan nilai yang tinggi bagi setiap orang yang merasakan kesedihan dan kesendirian. Memberi adalah hal yang mengajarkan untuk melepaskan semua yang kita miliki.

                                      Siapa namaku dihadapanmu ?

Angin itu semkain kencang
Air yang tenang semakin deras
Percikan kaca yang perlahan menggores
Tak ada luka memang
Tapi entahlah...
Semua begitu cepat terasa sakit

Peranku hanya selembar daun benalu
Bukan sebagai sembunyian permata
yang tertutup jutaan butir pasir
Terlupakan memang
Teracuhkan sudah jelas
Karena liur yang jatuhpun akan terinjak 

you're my everything

Dulu 

Seringkali aku meneteskan air mata

Entah itu karena ulahku atau apapun

Berkali-kali suaraku tersedu-sedu

Ku habiskan untuk merengek-rengek

Dulu

Aku tidak paham semua ini

Kenapa semua orang membiarkanku

Tak seorang pun peduli keberadaan ku 

Dalam gelap aku terus merengek

Tapi kini,aku menangis bukan karena salahku

Bukan karena nakalku

Tapi karena sebuah kalimat

Kalimat yang terasa sejuk di kalbu

Kerap kali nasihat keluar dari mulut ayah

Kalimat yang menekanku harus kuat

KAlimat yang menyanggahku tetap bertahan

Melewati apapun rintangan itu

Sabar,tawakal,perih dengan kesederhanaan

Kalimat itu yang sering kali ku dengar 

Dan sering pula membuatku menangis

Pendusta

Layaknya lubang kaleng
Kosong gelap tak rupawan
Tercampak di sudutan kota
Kau acuhkan aku dengan janjimu
Janji-janji sejak kau memilihku
Kini ruang itu tak berisi
Kau tuangkan janji bibirmu
Hingga meluap pada kedustaan
Hanya tersisa kepingan huruf
Teruntuk kau sang pendusta

                                                                            Angin Muson Barat 

Setiap tetesnya adalah anugerah

Setiap orang menikmati kedatangannya

Sisi lain orang menghujatnya

Mencela kerap dekatnya dengan udara

Tak lama awan hitam bersembunyi 

Malu akan tersambut sang mentari 

Perlahan kau memudar dari pandangan kami 

Padahal aku masih rindu kau selimuti

                                                         Tumpuan Langkah


Terbangun disepertiga malam
Ditengah suasana sunyi umumnya
Dalam hutan aku bernafas
Ku gesekan rumput pada telapak kaki
Dan ku turunkan sepasang mata kaki
Pada sungai kecil yang berkerikil
Terus menyusuri jejak arah
Setiap dataran menjadi tumpuan
Dibawah bulan yang bersinar sempurna
Gumpalan awan tergambar megah
Oleh sang arsitek yang maha indah
Bukan lagi soal perhitungan !!
Setiap ayunan yang terus melangkah
Harap ku kan menjadi sebuah ibadah
                                                                                                            _cobantalun161718sept16_